Mahasiswa Prodi HES UIN Sunan Kalijaga Ikuti Magang Strategis di Kementerian Agama Kulon Progo: Implementasi Kolaborasi Pendidikan dan Pengabdian

YOGYAKARTA – Kegiatan magang kelembagaan di Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Kulon Progo menjadi pengalaman lapangan yang sangat berharga bagi para mahasiswa Program Studi (Prodi) Hukum Ekonomi Syariah (HES) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Program magang ini merupakan implementasi nyata dari kerja sama antara Prodi HES dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat.

Kegiatan magang ini diikuti oleh Putri Damayanti dan Nahla Maziyyah Al Adieba, keduanya mahasiswa semester VI Prodi HES UIN Suka. Selama magang, para peserta tidak hanya mengenal struktur dan tugas-tugas kelembagaan secara administratif, tetapi juga diberi kesempatan terlibat langsung dalam berbagai program dan kegiatan strategis yang dilaksanakan oleh Kankemenag. Pengalaman ini membuka wawasan luas mengenai implementasi kerja kelembagaan berbasis pelayanan masyarakat di sektor keagamaan.


Mendalami Metode Pengajaran Al-Qur’an dan Asmaul Husna

Salah satu kegiatan yang menjadi fokus pembelajaran adalah Program Pengembangan Pemahaman Al-Qur’an dan Asmaul Husna yang diselenggarakan pada Senin, 6 Januari 2025, di Aula Riptaloka, Kantor Kementerian Agama Kulon Progo. Kegiatan ini diikuti oleh para Penyuluh Agama Islam dengan tujuan meningkatkan kualitas pengajaran Al-Qur’an secara substantif dan menyeluruh.

Dalam sambutannya, pihak penyelenggara menekankan pentingnya metode pengajaran yang tidak hanya fokus pada hafalan, tetapi juga pemahaman makna secara mendalam. Agus Prasmono, narasumber dalam kegiatan ini, memperkenalkan metode “Takka”, singkatan dari “tabel dan angka”, sebagai pendekatan inovatif dalam mempermudah pembelajaran Al-Qur’an. Metode ini telah terbukti membantu banyak kalangan, terutama orang dewasa, dalam memahami struktur ayat dan kandungan maknanya secara sistematis.

Menurut Agus, metode Takka juga dapat diterapkan dalam pembelajaran Asmaul Husna, sehingga peserta tidak hanya mampu menyebutkan nama-nama indah Allah, tetapi juga memahami maknanya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ia menegaskan bahwa pendekatan pengajaran harus menyesuaikan karakteristik peserta didik, baik anak-anak, remaja, maupun orang dewasa, agar pembelajaran lebih optimal dan menyenangkan.

Mahasiswa magang yang hadir dalam kegiatan tersebut memperoleh pemahaman praktis tentang bagaimana penyuluhan keagamaan diselenggarakan secara interaktif dan berdampak nyata di tengah masyarakat. Interaksi langsung dengan para penyuluh dan peserta juga memberikan wawasan mengenai tantangan dan strategi dalam menyebarkan nilai-nilai Qur’ani di era digital saat ini.


Belajar Proses Administrasi Kepegawaian dan Hukum Wakaf

Selain mengikuti kegiatan pendidikan, peserta magang juga berkesempatan menyaksikan dan mendokumentasikan kegiatan pendampingan pengisian Daftar Riwayat Hidup (DRH) bagi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) formasi tahun 2024. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 13 Januari 2025, bertempat di Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kankemenag Kulon Progo.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari H. Saeful Hadi, S.Ag., M.Pd.I., selaku Kasubbag Tata Usaha Kankemenag Kulon Progo, yang menyampaikan ucapan selamat kepada para peserta yang telah dinyatakan lulus seleksi CPPPK. Ia mengingatkan agar seluruh dokumen yang akan diunggah ke dalam sistem dipersiapkan secara cermat guna menghindari kesalahan atau kekeliruan yang dapat menghambat proses selanjutnya.

Selanjutnya, Husni Tamrin, SE, Ketua Tim Kerja Kepegawaian dan Hukum dari Kanwil Kemenag DIY, memaparkan secara gamblang tentang kedudukan hukum antara PNS dan PPPK dalam sistem kepegawaian nasional. Ia menekankan bahwa meskipun PPPK memiliki masa kerja tertentu sesuai perjanjian, secara legal mereka merupakan bagian dari ASN (Aparatur Sipil Negara) dengan hak dan kewajiban yang diatur undang-undang.

Materi teknis pengisian DRH dijelaskan oleh Evita Lutvia Sari, S.IP. dan Ria Mimalwanti, yang menjelaskan tahap-tahap pengisian data perorangan, unggah dokumen penting, serta kendala yang sering dihadapi peserta. Mahasiswa magang belajar secara langsung mengenai sistem birokrasi modern berbasis digital serta pentingnya literasi administratif dalam proses seleksi ASN.

Tidak kalah penting, mahasiswa magang juga menyaksikan langsung pelaksanaan Ikrar Wakaf yang diselenggarakan oleh KUA Kecamatan Nanggulan, pada Rabu, 15 Januari 2025, bertempat di Masjid Al-Jihad, Dusun Setan, Wijimulyo, Kulon Progo. Kegiatan ini menunjukkan peran nyata Kementerian Agama dalam fasilitasi pelayanan wakaf secara legal dan sah.

Dalam kegiatan tersebut, Dwijo Martono, selaku wakif, mengikrarkan wakaf tanah seluas 219 meter persegi kepada Nazhir Wuryanto, yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan dan perluasan Masjid Al-Jihad. Proses ikrar disaksikan oleh masyarakat setempat serta disahkan oleh Jemino, S.H.I., selaku Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW).

Dalam sambutannya, Jemino mengingatkan masyarakat untuk tidak menggunakan jasa calo dalam pengurusan ikrar wakaf karena seluruh prosesnya gratis dan dilayani langsung oleh KUA. Ia juga mendorong agar nazhir segera memproses sertifikat tanah wakaf melalui Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN), demi menjamin kepastian hukum atas status tanah tersebut.

Mahasiswa magang mendapatkan pemahaman utuh tentang tata cara ikrar wakaf, pentingnya dokumen legal wakaf, serta bagaimana Kementerian Agama hadir sebagai fasilitator dalam menjaga aset umat.


Apresiasi dari Ketua Program Studi HES

Terpisah, A Hashfi Luthfi, selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Hukum Ekonomi Syariah (HES) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan kegiatan magang ini. "Kami sangat mengapresiasi kesempatan magang di Kankemenag Kulon Progo ini. Ini adalah wujud konkret dari kolaborasi pendidikan dan pengabdian yang terjalin antara Prodi HES dengan UIN Sunan Kalijaga," ujarnya.

Hashfi Luthfi menambahkan, "Melalui magang ini, mahasiswa kami mendapatkan pengalaman langsung yang tak ternilai dalam memahami aplikasi ilmu hukum ekonomi syariah di lembaga pemerintahan, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan keagamaan dan kemasyarakatan. Ini selaras dengan tujuan program studi kami untuk mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan praktis dan wawasan kelembagaan yang luas."