Menapak Alam, Menyulam Harapan: Magang Kelembagaan Berbasis Pemberdayaan dan Alam di Kulon Progo

Sebagai bentuk implementasi kerjasama antara Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dengan LAZNAS Yatim Mandiri Cabang Yogyakarta dalam bidang pendidikan, kegiatan magang ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa. Kegiatan yang berlangsung setara satu semester ini dapat dikonversi sebagai bagian dari program magang kurikuler, memperkaya wawasan praktis mahasiswa di luar ruang kuliah.

A Hashfi Luthfi, Kaprodi HES UIN Sunan Kalijaga, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. "Magang ini tidak hanya menjadi sarana penguatan kompetensi mahasiswa, tetapi juga wujud nyata sinergi antara akademisi dan lembaga zakat dalam mendorong pemberdayaan masyarakat. Kami berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dengan program-program yang lebih inovatif," ujarnya.

Kegiatan ini diikuti oleh lima mahasiswa HES UIN Sunan Kalijaga, yaitu:

  1. Ratih Budi Handayani

  2. Muhammad Rofiq Alfarizi

  3. Syarifah Nurasyiqin

  4. Noor Syahida Alfiani

  5. Novera Eka Nur Cahyani

Mereka terlibat secara aktif dalam berbagai program pemberdayaan dan pendampingan masyarakat binaan Yatim Mandiri.

Di awal magang, para peserta diperkenalkan dengan struktur dan mekanisme kerja lembaga melalui kegiatan orientasi yang berlangsung di kantor cabang Yatim Mandiri di wilayah Bantul. Di sinilah mahasiswa mulai memahami bagaimana zakat dikelola secara profesional: mulai dari audit internal program, penyusunan laporan akhir tahun, hingga diskusi reflektif terkait efektivitas program yang telah berjalan. Mereka juga dilibatkan dalam sejumlah pertemuan dengan mitra eksternal, seperti agenda penjajakan kerja sama dengan CIMB Niaga Syariah dan dialog bersama pihak media Kedaulatan Rakyat untuk merancang program Ramadhan. Tidak hanya itu, mahasiswa turut berperan dalam perbaikan materi komunikasi lembaga seperti mendesain ulang brosur, memperbarui materi presentasi, dan menyusun media kampanye digital donasi. Keseluruhan proses ini membuka pandangan mereka terhadap bagaimana lembaga zakat tidak hanya bergerak di bidang sosial, tetapi juga memerlukan strategi manajemen, komunikasi, dan kolaborasi yang solid.

Setelah cukup memahami aktivitas internal lembaga, kegiatan magang memasuki tahap yang lebih dinamis di lapangan. Mahasiswa diajak untuk terjun langsung ke wilayah Kulon Progo, sebuah daerah yang tidak hanya dikenal akan keindahan alamnya, tetapi juga menyimpan potensi besar dalam sektor usaha kecil berbasis masyarakat. Dengan latar panorama pegunungan yang sejuk dan gemericik air terjun yang jernih, mahasiswa menyambangi sentra-sentra produksi keripik talas (kimpul), mendampingi pelaku UMKM dalam memperbaiki desain kemasan, serta memberi masukan terkait strategi pemasaran. Suasana magang seolah berubah menjadi perjalanan sosial yang penuh makna, ketika mereka berdiskusi langsung dengan pelaku usaha yang menjadi penerima manfaat zakat produktif.

Tidak hanya berhenti di situ, mahasiswa juga berkunjung ke rumah produksi kopi lokal untuk mengikuti proses pembuatan kopi mulai dari pemilihan biji, penyangraian, hingga penyajian. Dalam kegiatan ini, mereka tidak hanya belajar tentang komoditas kopi sebagai produk unggulan Kulon Progo, tetapi juga memahami betapa pentingnya distribusi zakat untuk mendorong usaha mikro agar lebih berkembang dan berdaya saing.

Selama kegiatan lapangan, mahasiswa turut melakukan pendataan mustahiq, mengisi form assessment calon penerima bantuan modal, serta terlibat dalam proses evaluasi kelayakan calon mitra binaan. Pengalaman ini diperkuat dengan keterlibatan mereka dalam forum diskusi bersama relawan nasional Yatim Mandiri yang saat itu juga tengah melakukan kunjungan kerja ke wilayah DIY. Dari forum tersebut, mahasiswa mendapatkan banyak pelajaran mengenai semangat sosial, tantangan pemberdayaan umat, dan pentingnya kolaborasi antar elemen masyarakat dalam menjalankan program zakat secara holistik.

Kegiatan ditutup dengan presentasi hasil magang, baik dalam bentuk evaluasi lapangan maupun kontribusi desain komunikasi program. Mahasiswa menyampaikan temuan, rekomendasi, serta desain baru yang dapat digunakan untuk kegiatan promosi Yatim Mandiri ke depannya, khususnya dalam program pemberdayaan UMKM binaan. Meski hanya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, magang ini telah menjadi ruang pembelajaran yang sangat berkesan.

Melalui interaksi langsung dengan lembaga, mitra usaha, dan masyarakat penerima manfaat, mahasiswa mendapatkan pengalaman utuh tentang bagaimana zakat bisa dikelola secara efektif, tepat sasaran, dan berdampak jangka panjang. Mereka menyaksikan secara langsung bahwa pemberdayaan ekonomi umat tidak bisa dilepaskan dari sentuhan kemanusiaan, pemahaman terhadap kebutuhan riil di lapangan, serta kreativitas dalam membangun solusi. Dalam suasana alam Kulon Progo yang menenangkan, mahasiswa tidak hanya belajar tentang teori distribusi, tetapi juga tentang makna empati, kerja sosial, dan keikhlasan dalam mengabdi.

Berakhirnya kegiatan ini bukanlah sebuah penutup, melainkan awal dari tumbuhnya kesadaran baru tentang pentingnya peran generasi muda dalam mendukung gerakan zakat dan pemberdayaan umat. Diharapkan, pengalaman ini menjadi bekal untuk langkah-langkah mereka selanjutnya, baik di dunia akademik maupun dalam pengabdian nyata kepada masyarakat.

LAZNAS Yatim Mandiri Cabang Yogyakarta
Alamat Kantor: Jl. Prof. DR. Soepomo Sh No.1064, Warungboto, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55164.