SEMINAR KELEMBAGAAN: MUDA, BERBISNIS, DAN BERAKHLAK – MENJADI GENERASI PENGGERAK EKONOMI UMAT

Yogyakarta, 10 Juni 2025 – Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sukses menyelenggarakan Seminar Kelembagaan dengan tema "Muda, Berbisnis, dan Berakhlak: Menjadi Generasi Penggerak Ekonomi Umat". Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 10 Juni 2025 di Teknoklas Fakultas Syariah dan Hukum ini menghadirkan dua narasumber inspiratif: Landy Trisna Abdurrahman, Lc., M.H. (Chief Manager KBIH Ar-Rohmah) dan Muchlis Budi Utomo, Lc., M.H. (Founder and CEO TOM Sablon Convection).

A Hashfi Luthfi, Kaprodi HES UIN Sunan Kalijaga, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya seminar ini. "Kegiatan ini sejalan dengan visi Prodi HES untuk mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten di bidang hukum ekonomi syariah, tetapi juga mampu menjadi pelaku usaha yang berdaya saing dan berakhlak mulia," ujarnya. Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan praktisi dalam membangun ekosistem ekonomi umat yang berkelanjutan.

Landy Trisna Abdurrahman, Lc., M.H. membawakan materi "Peran Pemuda dalam Penguatan Ekonomi Umat melalui Kewirausahaan Sosial", di mana beliau berbagi pengalaman sebagai praktisi di bidang pengelolaan danpembimbing haji dan umroh di biro perjalanan islami. Dalam pemaparannya, beliau menekankan relevansi pengembangan bisnis dengan prinsip maqashid syariah serta pentingnya integrasi nilai-nilai keislaman dalam membangun usaha yang tidak hanya beretika, tetapi juga memiliki dampak sosial yang luas bagi masyarakat.

Muchlis Budi Utomo, Lc., M.H. memaparkan "Strategi Memulai Bisnis Konveksi dari Nol dengan Modal Minim" berdasarkan pengalaman membangun TOM Sablon Convection. Beliau membahas secara rinci kelebihan dan kekurangan berbagai model bisnis konveksi, mulai dari sistem makloon, by order, hingga by stock, serta menekankan tiga kunci sukses berbisnis: konsistensi, pemahaman pasar, dan pemanfaatan media sosial. "Kuliah bukan hanya untuk mencari kerja, tapi juga menciptakan lapangan kerja," tegasnya sebagai motivasi bagi para mahasiswa.

Seminar yang dihadiri lebih dari 100 peserta dari kalangan mahasiswa danberlangsung sangat interaktif. Diskusi hangat terjadi terutama ketika membahas tantangan membangun bisnis syariah di era digital, strategi mengoptimalkanpemberdayaan UMKM, serta tips mengelola cash flow bisnis agar tetap stabil. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada kedua narasumber.

Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan pembagian cindramatakepada narasumber. "Seminar ini bukan akhir, tapi awal bagi mahasiswa untuk mulai berkontribusi nyata melalui wirausaha yang berakhlak," pungkas Muchlis Budi Utomo. Acara ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda, khususnya dalam mengembangkan bisnis yang berbasis syariah dan berorientasi pada pemberdayaan umat.